Adab-Adab Tidur Dalam Islam |
Karena dalam tidurnya ia mengumpulkan tenaga untuk beribadah kepada Allah.
Selain itu, ketika tidur hati seorang muslim di antara jemari Allah.
Seorang muslim cantik karena agamanya.
Jadi tidurnya pun harus cantik seperti Rasulullaah.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, bagi orang yang mengharapkan (balasan) Allah dan hari akhirat.” (Qur’an Surat Al-Ahzab:21)
Selain itu, ketika tidur hati seorang muslim di antara jemari Allah.
Seorang muslim cantik karena agamanya.
Jadi tidurnya pun harus cantik seperti Rasulullaah.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, bagi orang yang mengharapkan (balasan) Allah dan hari akhirat.” (Qur’an Surat Al-Ahzab:21)
Hendaknya seorang muslim menjaga adab-adab dalam tidur
dengan adab yang diajarkan dalam agama Islam.
Adab-Adabnya adalah sebagai berikut:
1.Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya,kecuali dalam keadaan
darurat seperti untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani
keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu:
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam
sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat)
setelahnya.” [Hadist Riwayat
Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]
2.Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits:
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu
terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No.
2710)
3. Hendaknya
mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai
tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya
berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini
berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al- Bukhari no. 247 dan Muslim no.
2710)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur
meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877
dan Ibnu Hibban No. 2350)
3.Tidak
dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam
atau pun tidur siang. Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
4.Sebelum
tidur membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain: